Minggu, 15 April 2012

TITRASI ASAM BASA

 Titrasi asam basa merupakan salah satu titrasi. Titrasi asam basa adalah titrasi penentuan kadar asam atau basa dalam larutan. Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa sehingga akan terjadi perubahan ph larutan yang dititrasi.
 Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadatr larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau asam. Titran ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan equivalen ( artinya secara stokiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yangbiasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut titik equivalen yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. titik akhir titrasi ini mendekati titik equivalen, tapi biasanya titik akhir melewati titik equivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik equivalen.
Pada saat titik equivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudin dicatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka bisa dihitung konsentrasi titran tersebut.
reaksi asam basa berdasarkan reaksi penetralan (netralisasi). Salah satu contoh titrasi asam basa yaitu titrasi asam kuat-basa kuat seperti natrim hidroksida NaOH dengan asam hidroklorida HCL, persamaan reaksinya sebagai berikut.
NaOH + HCL menghasilkan NaCL+H2O
contoh lain:
NaOh + H2SO4 menghasilkan Na2SO4 + H2O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar